Kendati beberapa pihak di industri otomotif, termasuk The Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), mengklaim bahwa mereka telah berusaha memperbaiki masalah keamanan, aktualitasnya menunjukkan bahwa industri kendaraan keyless terjebak dalam persaingan "adu canggih senjata" melawan para pencuri. Mike Hawes, Chief Executive SMMT, menekankan bahwa banyak produsen kendaraan terus berinovasi dengan menghadirkan teknologi baru untuk tetap selangkah lebih maju dari para pelaku kejahatan. Hal ini telah berkontribusi pada penurunan angka pencurian kendaraan dalam 30 tahun terakhir.
Namun, meskipun ada kemajuan teknologi, angka pencurian kendaraan di Inggris dan Wales meningkat pesat. Data terbaru menunjukkan bahwa pencurian dengan cara akses tanpa kunci mengalami lonjakan, membuat beberapa pengemudi menghadapi premi asuransi yang selangit, bahkan mencapai lebih dari 2.000 pounds (sekitar Rp39,5 juta) per tahun. Hasil statistik menunjukkan bahwa pencurian kendaraan pada tahun yang berakhir Maret 2023 berada pada level tertinggi dalam lebih dari satu dekade, membuktikan bahwa situasi keamanan kendaraan semakin memprihatinkan.
Salah satu masalah menarik perhatian adalah perangkat yang disalahgunakan oleh pencuri. Sebuah gadget yang menyerupai konsol permainan yang dikenal sebagai "emulator" telah digunakan dalam praktik pencurian, memungkinkan penjahat untuk mencuri kendaraan hanya dalam waktu 20 detik dengan meniru kunci elektronik. Model kendaraan dari Hyundai dan Kia saat ini menjadi sasaran utama alat ini.