"Google tengah menghadapi tekanan besar dari berbagai pihak, baik di ranah hukum maupun persaingan teknologi. Tantangan ini mencakup kasus-kasus anti-monopoli di sejumlah negara dan persaingan yang semakin sengit dalam sektor kecerdasan buatan (AI). CEO Google, Sundar Pichai, bahkan mengeluarkan peringatan bahwa tahun 2025 akan menjadi periode yang sangat krusial bagi perusahaan.
Dalam sebuah rapat strategis yang dilaporkan oleh CNBC Internasional pada 21 Januari 2025, Pichai menyatakan pentingnya memahami urgensi situasi ini. “Saya pikir 2025 akan menjadi tahun yang kritis.
Kita semua harus menginternalisasi urgensi momen ini dan bergerak lebih cepat sebagai perusahaan. Taruhannya sangat besar, ini adalah momen yang penuh gangguan. Di tahun 2025, kita akan fokus tanpa henti untuk memanfaatkan teknologi ini dan menyelesaikan masalah pengguna,” ujar Pichai.
Masalah Hukum dan Anti-Monopoli
Tahun 2024 menjadi periode yang penuh tantangan bagi Google, terutama karena berbagai permasalahan hukum yang melibatkan regulator di berbagai negara. Salah satu kasus terbesar adalah tuduhan bahwa Google secara ilegal memonopoli pasar pencarian. Keputusan tersebut membuat posisi Google semakin sulit.
Selain itu, Departemen Kehakiman AS juga mendesak Google untuk melepaskan unit browser andalannya, Chrome, pada November tahun lalu. Tuduhan lain yang diajukan lembaga tersebut adalah dominasi ilegal Google dalam iklan online, yang dinilai merugikan persaingan pasar.