Di saat bersamaan, Starlink juga tengah mempersiapkan peluncuran layanan konektivitas seluler hasil kerja sama dengan T-Mobile, yang dijadwalkan akan resmi beroperasi pada Juli 2025. Ini membuat kompetisi di sektor satelit seluler semakin ketat.
Menanggapi dinamika ini, Brendan Carr menegaskan bahwa dukungannya kini bukan hanya untuk Starlink, tetapi untuk inovasi satelit generasi baru secara umum. Ia juga mendorong FCC agar menyederhanakan regulasi untuk mendukung Starlink dan pesaing lainnya seperti Project Kuiper milik Amazon, demi menjaga daya saing Amerika di sektor internet satelit global.
Lebih jauh, Carr mendesak negara-negara Eropa untuk mempertimbangkan adopsi layanan Starlink daripada memilih alternatif dari China, demi menjaga keamanan data dan kedaulatan digital di tengah ketegangan geopolitik yang semakin memanas.
Dengan perkembangan terbaru ini, masa depan internet berbasis satelit tampak semakin dinamis dan kompetitif. Munculnya pemain baru dari China, Eropa, dan dalam negeri AS sendiri memberikan warna baru dalam industri ini. Starlink kini tak lagi sendirian di puncak, dan persaingan global untuk mendominasi ruang angkasa baru saja dimulai.