Kerja Sama Ilmiah yang Terpisah dari Politik
John Logsdon, mantan direktur Space Policy Institute di George Washington University, mengingatkan bahwa kerja sama ini bersifat murni ilmiah. Menurutnya, pertukaran sampel Bulan ini tidak memiliki kaitan dengan aspek politik atau militer. Kerja sama internasional di bidang sains adalah hal yang wajar, dan mempelajari batuan Bulan memiliki nilai ilmiah yang sangat besar tanpa melibatkan tujuan-tujuan militer.
Menurut Dr. Logsdon, salah satu aspek menarik dari sampel batuan yang dibawa oleh misi Chang'e-5 adalah usianya yang lebih muda dibandingkan sampel yang diambil selama misi Apollo. Sampel Bulan yang diambil oleh misi Apollo berusia lebih dari satu miliar tahun, yang membuka kemungkinan bahwa aktivitas vulkanik di Bulan bertahan lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Sampel Chang'e-5 dan Potensi Penelitian Lanjut
Pada tahun 2023, CNSA mengundang berbagai lembaga internasional untuk mengajukan permohonan guna mempelajari sampel Chang'e-5. Keistimewaan dari sampel ini terletak pada usianya yang lebih muda dan potensi untuk memberikan wawasan baru mengenai sejarah geologi Bulan. Beberapa negara yang terlibat dalam kolaborasi ini adalah AS, Prancis, Jerman, Jepang, Pakistan, dan Inggris, yang semuanya memperoleh akses untuk mempelajari batuan ini.
Namun, meskipun ada upaya untuk mencapai kesepakatan tentang pertukaran sampel antara pejabat antariksa AS dan China tahun lalu, negosiasi tersebut tidak menghasilkan kesepakatan yang signifikan. Meskipun demikian, kolaborasi ini menunjukkan potensi besar untuk perkembangan sains dan teknologi yang melibatkan berbagai negara, meskipun ada hambatan politik yang harus diatasi.