Pengalaman serupa juga kami alami saat menjelajah kota Taipei. Di Chiang Kai-shek Memorial Hall, Gemini Live membantu menjelaskan siapa tokoh Chiang Kai-shek dan alasan berdirinya monumen tersebut, seolah ada pemandu wisata pribadi. Begitu pula saat mengunjungi Red House, tempat bersejarah yang kini menjadi pusat seni budaya, dan saat mencari tahu sejarah bubble tea di toko Chun Shui Tang, yang konon menjadi tempat lahirnya minuman populer itu.
Gemini Live bukan hanya berguna untuk kerja dan liburan. Potensinya sangat luas, mulai dari membantu mengecek menu makanan, mencari detail produk saat belanja, belajar interaktif di museum, hingga memudahkan navigasi kota dengan informasi instan tentang landmark.
Kunci kehebatan Gemini Live ada pada kemampuannya memahami konteks visual tanpa perlu penjelasan panjang. Cukup arahkan kamera, lalu tanya dengan bahasa sehari-hari, seperti “Bangunan apa ini?”, “Siapa tokoh di patung ini?”, atau “Apa sejarah di balik tempat ini?”. Semua jawaban muncul cepat dan relevan tanpa perlu meninggalkan layar yang sedang dibuka.
Teknologi ini adalah lompatan besar dari chatbot teks biasa menjadi asisten AI aktif yang benar-benar mendampingi aktivitas sehari-hari secara real-time. Karena prosesnya langsung terjadi di perangkat Galaxy S25, privasi pengguna juga lebih terjaga tanpa harus berbagi data ke platform lain. Hanya saja, Gemini Live membutuhkan koneksi internet yang stabil agar dapat berfungsi optimal.