Pemerintah menjajaki kerja sama pengembangan energi nuklir dengan Rusia. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Potensi kerja sama itu dijajaki langsung dengan perusahaan negara Rusia yang bergerak di bidang nuklir, JSC Rosatom. Rencananya, nuklir bakal dimanfaatkan untuk energi ketenagalistrikan dan untuk keperluan non energi, seperti kesehatan dan pertanian.
Transfer teknologi nuklir dari Rusia ke ASEAN merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan antara Rusia dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kehadiran teknologi nuklir di ASEAN dapat menjadi faktor penggerak bagi pembangunan infrastruktur energi yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Rusia, sebagai salah satu negara adidaya dalam bidang teknologi nuklir, memiliki pengalaman dan keahlian yang layak untuk diperhatikan. Langkahnya untuk berbagi teknologi ini dapat menjadi kesempatan positif bagi negara-negara kecil di kawasan ASEAN untuk memperkuat infrastruktur energi mereka.