Meski kemampuannya terus meningkat, robot layanan publik masih menghadapi berbagai tantangan:
-
Etika dan Privasi: Sistem pengenal emosi memerlukan pemrosesan data personal, yang berpotensi menimbulkan kekhawatiran privasi pengguna.
-
Keterbatasan Emosi Buatan: Meskipun dapat mengenali ekspresi, robot belum bisa merasakan empati secara nyata.
-
Ketergantungan Teknologi: Gangguan sistem atau jaringan bisa membuat layanan lumpuh sementara.
Masa Depan Layanan yang Lebih Manusiawi—dengan Robot
Dengan semakin majunya teknologi AI dan robotika, peran robot dalam kehidupan publik akan terus bertambah. Namun alih-alih menggantikan manusia sepenuhnya, robot dirancang untuk melengkapi peran manusia—menangani pekerjaan repetitif, menyederhanakan proses, dan memberikan interaksi awal yang efisien.
Tak lama lagi, masyarakat mungkin akan terbiasa disambut oleh robot yang menyapa dengan hangat, memahami keluhan dengan bijak, dan memberikan solusi tanpa suara tinggi ataupun muka masam. Teknologi ini bukan hanya menciptakan pelayanan yang lebih cepat, tapi juga lebih nyaman dan inklusif.