Sawah Pindah ke Kota (Smart Farming)
Keterbatasan lahan dan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim terus meningkat. Kondisi ini memaksa kita mengubah cara bercocok tanam. Solusi inovatif kini membawa pertanian lebih dekat konsumen, bahkan ke perkotaan. Tujuannya memastikan produksi pangan berkelanjutan.
Pertanian Vertikal (Vertical Farming) adalah konsep revolusioner. Bayangkan "sawah" atau "ladang" ditumpuk dalam gedung pencakar langit. Ini memungkinkan produksi sayuran segar di tengah kota. Sistem ini menggunakan lampu LED sebagai pengganti matahari alami.
Sistem hidroponik (tanpa tanah) juga digunakan menumbuhkan tanaman. Pertanian vertikal bisa memproduksi sayuran segar sepanjang tahun, di mana saja. Tanpa pestisida, dan hemat air hingga 95%. Teknologi ini meningkatkan ketersediaan pangan di perkotaan.
Pertanian Presisi (Precision Agriculture) diterapkan pada lahan konvensional. Teknologi canggih seperti AI, drone, dan sensor tanah kini digunakan. Alat-alat ini menciptakan "pertanian presisi" sangat efisien. Mereka mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Traktor otonom dan sistem irigasi cerdas menjadi bagian integral metode ini. Mereka memberikan air dan pupuk sesuai kebutuhan spesifik jengkal tanah. Ini mencegah pemborosan dan mengurangi pencemaran lingkungan. Pertanian presisi meningkatkan produktivitas sambil menjaga kelestarian. Metro TV News menyoroti peran teknologi menjaga ketahanan pangan RI. (https://www.metrotvnews.com/read/Ky6CPor1-teknologi-dan-inovasi-jaga-ketahanan-pangan-ri-di-masa-depan)
Inovasi dari Hulu ke Hilir: Dari Limbah jadi Berkah
Teknologi pangan tidak hanya tentang produk baru revolusioner. Fokusnya juga pada peningkatan efisiensi seluruh rantai pasok. Di Indonesia, berbagai inovasi hilirisasi mulai berkembang pesat. Tujuannya memanfaatkan komoditas lokal maksimal, mengubahnya jadi produk bernilai tinggi.
Contoh nyata teknologi biokonversi untuk fermentasi kopi. Proses ini menggunakan ragi dari tape meningkatkan kualitas kopi. Ada pula pengembangan tepung porang menjadi produk glukomanan bernilai tinggi. Inovasi ini menciptakan nilai tambah signifikan bagi petani lokal. Kemdiktisaintek menyoroti inovasi hilirisasi sebagai kunci masa depan pangan Indonesia. (https://kemdiktisaintek.go.id/kabar-dikti/kabar/inovasi-teknologi-hilirisasi-kunci-masa-depan-pangan-indonesia/)
Di sisi lain, teknologi berfokus memerangi masalah sampah makanan global. Pemborosan pangan isu serius berdampak ekonomi dan lingkungan. Salah satu inovasi menarik adalah kemasan pintar.