Hari ini, para pengguna internet disambut dengan tampilan unik saat membuka laman Google. Bukan sekadar estetika visual, Doodle animasi kali ini menyimpan pesan ilmiah yang mendalam. Google memperingati Hari Kuantum Sedunia, dan untuk merayakannya, perusahaan teknologi raksasa ini menampilkan konsep superposisi kuantum—salah satu prinsip paling menakjubkan dalam dunia fisika dan komputasi kuantum.
Doodle hari ini bukan hanya sekadar hiasan, melainkan sebuah alat edukatif interaktif yang dirancang untuk menarik minat masyarakat terhadap perkembangan teknologi kuantum. Dalam keterangan resminya, Google menyatakan bahwa Hari Kuantum Sedunia menjadi momen penting untuk meningkatkan pemahaman publik tentang fisika kuantum dan aplikasinya dalam teknologi modern.
Apa Itu Superposisi Kuantum?
Superposisi adalah salah satu prinsip fundamental dalam mekanika kuantum. Konsep ini menyatakan bahwa sebuah partikel kuantum, seperti elektron atau foton, bisa berada dalam lebih dari satu keadaan secara bersamaan, sampai ia diukur atau diamati. Artinya, sebelum pengamatan dilakukan, partikel tersebut bisa dikatakan berada dalam dua posisi, dua energi, atau dua arah putaran sekaligus.
Fenomena ini tentu terdengar asing bagi nalar sehari-hari kita, yang terbiasa dengan hukum klasik. Namun, inilah yang menjadi fondasi bagi teknologi komputasi kuantum, yang diharapkan mampu menyelesaikan perhitungan kompleks jauh lebih cepat dibanding komputer konvensional.
Doodle yang Menggabungkan Seni dan Ilmu
Google menggunakan pendekatan visual cerdas untuk menjelaskan konsep ini kepada publik umum. Melalui Doodle hari ini, mereka menampilkan sebuah mainan optik klasik bernama thaumatrope. Bagi yang belum tahu, thaumatrope adalah alat berbentuk cakram kecil dengan dua gambar berbeda di setiap sisinya. Ketika diputar dengan kecepatan tinggi, kedua gambar tersebut tampak menyatu menjadi satu gambar utuh, karena otak manusia secara otomatis menggabungkan citra visual yang cepat berubah.