Tampang.com | Cameron John Wagenius, seorang prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat berusia 20 tahun, telah ditangkap oleh pihak berwenang setelah terbukti melakukan aksi mata-mata dan kejahatan siber.
Ia didakwa telah menjual dan membocorkan rekaman panggilan pelanggan dari perusahaan telekomunikasi terkemuka, AT&T dan Verizon. Tindakan ilegal ini adalah bagian dari aksi mata-mata yang dilakukan Wagenius yang dianggap melanggar hukum dan etika militer.
Pihak berwenang mendakwa Wagenius dengan dua tuduhan terkait transfer ilegal rekaman telepon rahasia, yang merupakan pelanggaran serius terhadap keamanan negara.
Kasus ini semakin menarik perhatian publik karena Wagenius ditangkap di dekat pangkalan Angkatan Darat di Fort Hood, Texas. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar terkait keamanan informasi rahasia yang seharusnya dilindungi dengan ketat oleh aparat militer. Pengungkapan kasus ini juga menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi serangan siber yang dapat membahayakan kepentingan nasional.
Dalam dua halaman dakwaan yang diajukan terhadap Wagenius, tidak disebutkan korban maupun aktivitas peretasan yang dilakukan. Ini menunjukkan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan yang mendalam, dan bisa jadi terdapat pihak lain yang terlibat dalam jaringan kejahatan siber ini.
Selain itu, tidak ada detail pribadi yang disebutkan terkait Wagenius, yang menyoroti pentingnya menjaga kerahasiaan dan privasi informasi terkait kasus hukum.