Sukri juga menjelaskan bahwa minat untuk menggeluti pertanian bawang merah ini didasari oleh pengalamannya sebagai petani bawang di kampung halamannya di Bima, NTB. Meski demikian, perawatan tanaman bawang merah terbukti lebih rumit dibandingkan dengan tanaman padi dan tanaman pangan lainnya. Tanaman bawang merah membutuhkan perawatan khusus, di mana setiap pagi harus disiram air agar tanaman tumbuh subur.
Dalam upayanya mengembangkan pertanian bawang merah, Sukri mengungkapkan optimisme bahwa binaan petani di wilayah ini bisa menghasilkan produksi bawang merah yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar lokal di Rangkasbitung. Hal ini juga diperkuat oleh motivasi dari Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, yang mendorong petani untuk mengembangkan tanaman bawang merah mengingat permintaan pasar yang terus meningkat.
Dalam konteks ini, permintaan bawang merah untuk pasar lokal Rangkasbitung saja saat ini dipasok dari Brebes, Jawa Tengah. Dengan adanya keberhasilan petani Lebak dalam mengembangkan tanaman bawang merah, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari daerah lain. Dengan demikian, petani lokal akan dapat memenuhi permintaan pasar lokal dengan produk yang dihasilkan secara mandiri.