Selain itu, laporan tersebut juga menyinggung keberadaan ponsel lipat. Menurut Direktur Penelitian di Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker IDC, Anthony Scarsella, meskipun volume ponsel lipat di pasar masih rendah, model ponsel ini menjadi berita utama.
Lebih lanjut, Anthony menyatakan, "Pada Q3, ponsel lipat mengalami penurunan sebesar 7,4%, meskipun saat sebagian besar vendor dunia meluncurkan model baru. Namun, ponsel lipat diprediksi akan tumbuh sebesar 10,5% pada tahun 2024 dan akan mempertahankan pertumbuhan dua digit hingga 2025, dengan CAGR selama lima tahun sebesar 15,9%."
Meski begitu, Anthony juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ponsel lipat tersebut diperkirakan akan melambat. Hal ini disebabkan oleh fokus dan investasi vendor China pada smartphone GenAI serta adanya masalah terkait daya tahan smartphone.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Direktur Penelitian Senior dalam laporan tersebut, Nabila Popal. Meskipun ponsel lipat belum mempengaruhi permintaan secara signifikan saat ini, dalam jangka panjang, diperkirakan akan terjadi revolusi pada ponsel jenis ini.
Menurutnya, "diperlukan lebih banyak investasi untuk meningkatkan kesadaran konsumen dan memperkenalkan fitur yang akan mendorong konsumen untuk pergi ke toko dan menciptakan siklus permintaan yang tinggi bagi ponsel lipat."