Penawaran permainan tradisional ini dipandang sebagai solusi yang efektif karena permainan tersebut memiliki filosofi yang baik, di mana anak-anak dapat belajar kolaborasi, kerja sama, sportivitas, dan nilai-nilai moral lainnya.
Selain itu, Kementerian PPPA juga akan meningkatkan kreativitas dan keterampilan anak-anak dengan menghadirkan pelatih tari, penulis, seniman lukis, vokalis, dan pelatih drama.
Selain pembatasan dalam penggunaan media sosial, upaya untuk meningkatkan literasi digital juga ditekankan. Hal ini dilakukan dalam rangka memperluas koneksi dengan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, untuk memaksimalkan kerja-kerja lapangan di bidang perlindungan anak dan perempuan.
Dampak dari penggunaan media sosial lebih dari sekadar isu teknologi, tetapi juga berkaitan dengan dampak sosial, emosional, dan psikologis terhadap perempuan dan anak-anak. Oleh karena itu, program Merah Putih diharapkan dapat memberikan pendekatan holistik dalam menangani permasalahan ini.
Menurut data dari Kementerian PPPA, penyalahgunaan media sosial telah membawa dampak negatif terhadap perilaku dan kesehatan mental anak-anak serta perempuan.
Berbagai konten tidak layak yang tersebar di media sosial dapat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan antarmuka sosial mereka. Oleh karena itu, perlindungan terhadap anak-anak dan perempuan dalam lingkup digital tidak dapat diabaikan.