OpenAI telah memberikan izin kepada pengguna dari kalangan bisnis dan pengembang untuk menyertakan asisten suara secara real-time dalam aplikasi mereka. Keputusan ini membuka peluang bagi pengguna untuk berkomunikasi dengan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) secara lebih realistis dalam berbagai tugas.
Fitur ini, yang sejenis dengan asisten suara terbaru yang tersedia bagi pengguna berbayar dari chatbot ChatGPT, akan tersedia bagi para pengembang aplikasi dan layanan dengan menggunakan interface pemrograman atau API. OpenAI menyatakan bahwa kalangan bisnis dapat mengintegrasikan fitur suara ini dalam pembuatan perangkat lunak seperti bot layanan pelanggan berbasis suara atau aplikasi perjalanan yang dapat melakukan panggilan telepon atas nama pengguna.
Beberapa perusahaan telah menguji kemampuan suara baru ini, termasuk aplikasi pelatihan kesehatan Healthify dan aplikasi pembelajaran bahasa Speak. Integrasi pihak ketiga berbasis suara adalah salah satu dari sejumlah pembaruan yang diumumkan oleh OpenAI pada pertemuan developer di San Francisco, Selasa.
Konferensi ini memberikan kesempatan bagi OpenAI untuk menunjukkan strategi unggul mereka di pasar perangkat lunak AI, sambil tetap berfokus pada mendapatkan pendanaan yang besar. Pertemuan developer ini juga diadakan beberapa hari setelah beberapa pemimpin, termasuk Chief Technology Officer Mira Murati, mengumumkan rencana mereka untuk mundur dari OpenAI—suatu kabar terbaru dari serangkaian karyawan tingkat tinggi yang telah keluar dalam beberapa bulan terakhir.