Tidak hanya Apple dan Nvidia, Microsoft juga tidak kalah bersinar dengan mempertahankan posisi di peringkat ketiga. Valuasi pasar Microsoft sendiri mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai US$3,1 triliun atau setara dengan Rp 50.249 triliun pada akhir tahun lalu.
Di belakang Microsoft, ALphabet dan Amazon juga berada dalam posisi tertinggi dengan valuasi pasar berturut-turut sebesar US$2,3 triliun atau Rp 37.262 triliun. Ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi memang memiliki peran yang sangat signifikan dalam meningkatkan indeks global pada tahun 2024.
Tidak hanya itu, catatan kinerja positif dari perusahaan-perusahaan teknologi juga berhasil memberikan dampak yang sangat positif pada indeks pasar seperti S&P 500 yang melonjak sebanyak 23,3% dan Nasdaq yang naik hingga 28,6%. Hasil ini tentu saja menjadi bukti nyata bahwa industri teknologi memang memiliki peran yang sangat signifikan dalam memperkuat perekonomian global.
Meskipun demikian, perusahaan-perusahaan teknologi juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Mulai dari valuasi saham yang terus meningkat, ketegangan antara AS dan China, hingga potensi penurunan suku bunga yang dapat memperlambat pertumbuhan industri teknologi ini. Meski begitu, para analis tetap optimis dengan kinerja kuat yang akan ditunjukkan oleh perusahaan-perusahaan teknologi di tahun-tahun mendatang.
Sebagai contoh, Daniel Ives dari Wedbush memprediksi bahwa saham teknologi masih memiliki potensi untuk menguat hingga 25% dalam tahun-tahun mendatang. Hal ini tentu tidak lepas dari berbagai faktor, seperti dukungan regulasi yang lebih sedikit di bawah pemerintahan Donald Trump, inisiatif yang kuat dalam pengembangan AI, serta fondasi yang semakin stabil dari raksasa-raksasa teknologi.