Meutya Hafid menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya memperketat pengawasan terhadap konten digital dan meningkatkan literasi digital bagi masyarakat, terutama orang tua dan anak-anak.
"Kami akan menggandeng berbagai pihak, termasuk penyedia layanan internet, sekolah, dan komunitas digital, agar anak-anak bisa menggunakan internet dengan lebih aman," tutupnya.
Dengan 50,3 persen anak-anak Indonesia sudah terpapar konten seksual di internet, ini menjadi alarm bagi orang tua dan pemerintah untuk segera mengambil tindakan. Kurangnya pengawasan dan literasi digital menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi ini.
Diperlukan kerja sama antara orang tua, pemerintah, dan masyarakat untuk melindungi generasi muda dari dampak buruk internet, sehingga anak-anak bisa tumbuh dalam lingkungan digital yang lebih sehat dan aman.