Paparan konten seksual di usia dini bisa berdampak buruk pada perkembangan psikologis anak. Beberapa efek negatif yang bisa terjadi antara lain:
- Perubahan perilaku, Anak-anak yang terlalu sering mengakses konten dewasa bisa mengalami perubahan perilaku dan mengalami perkembangan emosional yang tidak sesuai dengan usianya.
- Normalisasi kekerasan seksual, Paparan konten seksual dapat membuat anak berpikir bahwa hubungan seksual tanpa batasan dan eksploitasi adalah sesuatu yang wajar.
- Ketergantungan digital, Kebiasaan menjelajah dunia maya tanpa kontrol bisa menyebabkan kecanduan internet, yang akhirnya berdampak pada prestasi akademik dan kesehatan mental anak.
- Ancaman predator online, Tanpa pengawasan orang tua, anak-anak lebih rentan menjadi target eksploitasi dan kejahatan siber, seperti grooming online dan pemerasan digital.
Peran Orang Tua dan Pemerintah
Mengatasi masalah ini memerlukan peran aktif dari berbagai pihak, terutama orang tua dan pemerintah. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
- Meningkatkan edukasi digital bagi orang tua, Orang tua harus memahami cara mendampingi anak dalam menggunakan internet dengan bijak, termasuk mengawasi konten yang mereka akses.
- Membatasi durasi penggunaan gadget, Memberikan batasan waktu untuk anak menggunakan internet bisa mengurangi risiko terpapar konten negatif.
- Menggunakan aplikasi parental control, Saat ini, banyak aplikasi yang bisa membantu orang tua memantau aktivitas online anak dan memblokir konten berbahaya.
- Peningkatan regulasi dari pemerintah, Pemerintah harus lebih ketat dalam menyaring dan menghapus konten-konten yang tidak pantas untuk anak-anak di dunia maya.