Bagi AHY, fenomena kendaraan otonom tidak hanya menggambarkan kemajuan teknologi, tetapi juga menjadi simbol dari transformasi yang lebih besar. Ia menilai bahwa masa depan belum selesai dibentuk. Masih banyak hal yang harus diperjuangkan agar inovasi yang muncul bisa selaras dengan nilai-nilai dan tujuan pembangunan.
“Teknologi bukan hanya tentang inovasi, melainkan tentang arah. Tentang kerja sama. Tentang kemitraan dan tujuan bersama,” tegasnya.
Pernyataan AHY ini menyoroti betapa pentingnya manusia tetap menjadi pusat dari setiap inovasi teknologi. Meski kecanggihan sistem otomatis menawarkan kemudahan, kecepatan, dan efisiensi, namun tetap diperlukan pertimbangan mendalam tentang bagaimana teknologi tersebut diintegrasikan ke dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, AHY juga menyampaikan pandangannya tentang arah Indonesia ke depan. Ia menegaskan bahwa saat ini Indonesia sedang berada di tengah arus transformasi besar-besaran. Perubahan yang terjadi tidak hanya pada aspek kepemimpinan dan kesejahteraan, tetapi juga melibatkan percepatan teknologi, dinamika global, serta pergeseran demografi yang signifikan.
"Indonesia sedang berada dalam fase penting, masa transformasi besar. Kita mengalami perubahan dalam kepemimpinan, meningkatnya kebutuhan teknologi, perubahan struktur masyarakat, dan tantangan global yang tak menentu," ujar AHY.
Menurutnya, untuk menyikapi perubahan tersebut, Indonesia harus memiliki strategi yang jelas dan berkelanjutan. Salah satu kuncinya adalah memadukan inovasi teknologi dengan agenda pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.