BWA: Layanan Internet Tanpa Kabel yang Pernah Populer
Broadband Wireless Access (BWA) adalah layanan komunikasi data berbasis spektrum frekuensi radio. Teknologi ini memungkinkan penyelenggara jaringan tetap berbasis packet switched menggunakan teknologi International Mobile Telecommunications (IMT).
BWA pernah menjadi pilihan utama bagi pengguna internet di wilayah tertentu karena sifatnya yang nirkabel dan tidak memerlukan infrastruktur kabel yang kompleks. Beberapa layanan BWA yang sempat populer di Indonesia antara lain Bolt dan IM2.
Namun, dengan semakin pesatnya perkembangan layanan internet berbasis operator seluler, BWA mulai kehilangan daya saingnya. Banyak pengguna yang beralih ke layanan berbasis seluler yang lebih fleksibel dan memiliki jangkauan lebih luas. Akibatnya, seluruh layanan BWA di Indonesia akhirnya tutup, dan spektrum frekuensi 2,3 GHz yang sebelumnya digunakan untuk BWA dikembalikan ke pemerintah.
Sejarah Kelam: Perusahaan yang Terjerat Utang Frekuensi
Tidak semua perusahaan yang mengoperasikan layanan BWA berhasil mempertahankan bisnisnya. Beberapa perusahaan bahkan mengalami masalah finansial yang berujung pada pencabutan izin operasi oleh pemerintah.
Tiga perusahaan, yaitu First Media, Internux (Bolt), dan Jasnita, sempat mengalami tunggakan dalam pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi. Karena ketidakmampuan mereka dalam melunasi kewajiban tersebut, izin operasi mereka akhirnya dicabut.
Kondisi ini menjadi catatan penting bagi para pelaku industri yang ingin berpartisipasi dalam lelang frekuensi 1,4 GHz kali ini. Mereka harus memastikan bahwa investasi yang dilakukan dapat dikelola secara berkelanjutan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti sebelumnya.