Tampang

Lelang Frekuensi 1,4 GHz: Peluang Baru atau Tantangan bagi Industri Internet?

8 Feb 2025 19:05 wib. 43
0 0
Lelang Frekuensi 1,4 GHz: Peluang Baru atau Tantangan bagi Industri Internet?
Sumber foto: iStock

frekuensi 1,4 GHz. Frekuensi ini akan digunakan dalam penyediaan layanan Broadband Wireless Access (BWA), yang diharapkan dapat meningkatkan penetrasi internet di Indonesia. Namun, bagaimana tanggapan para pelaku industri terhadap kebijakan ini?

Asosiasi Internet Beri Tanggapan

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, menekankan bahwa BWA yang akan dilelang kali ini berbeda dari spektrum BWA sebelumnya. Ia melihat adanya peluang besar dalam lelang ini, terutama dalam hal peningkatan penetrasi internet di berbagai wilayah.

Arif berharap Komdigi dapat mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, termasuk APJII. Beberapa aspek yang ditekankan oleh asosiasi ini antara lain:

  1. Evaluasi Pentarifan: Tarif yang diterapkan harus mendukung keberlanjutan industri dan memastikan adanya stabilitas finansial bagi penyelenggara layanan internet.
  2. Pertimbangan Teknis: Jaringan yang dibangun harus memiliki performa optimal agar masyarakat bisa menikmati layanan internet yang lebih stabil dan nyaman.

Dalam konsultasi publik yang diadakan secara interaktif beberapa waktu lalu, APJII turut serta menyampaikan tanggapan serta harapan mereka terkait kebijakan ini.

"Kami mengapresiasi Komdigi yang telah membuka ruang diskusi bagi kami untuk menyampaikan masukan dan harapan terkait lelang frekuensi ini," ujar Arif dalam pernyataannya kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/2/2025).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Marwan O Baasir, menyatakan bahwa pihaknya masih mempelajari lebih lanjut mengenai rencana ini dan belum dapat memberikan tanggapan resmi.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?