KPPU juga menyoroti perbedaan kebutuhan konsumen dalam setiap layanan telekomunikasi, baik itu internet seluler, fiber optik, maupun satelit. Mereka menyebut bahwa layanan internet berbasis LEO memiliki keunggulan tersendiri, yaitu mampu menjangkau wilayah yang tidak terjangkau oleh teknologi lain.
Selain itu, KPPU juga mengungkapkan tentang layanan internet langsung dari satelit ke ponsel, yang dikenal sebagai direct to cell. Mereka menyatakan bahwa layanan tersebut dapat menciptakan persaingan yang tidak sehat di antara para pelaku usaha yang tidak memiliki layanan serupa. "Pengembangan teknologi satelit LEO, termasuk teknologi Direct to Cell, memiliki potensi untuk membuat pelaku usaha penyedia jasa internet melalui LEO mendominasi wilayah tertentu dan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dengan pelaku usaha nasional yang tidak memiliki teknologi satelit LEO," jelas Mulyawan.
Dalam konteks ini, penekanan pada kerjasama dan pengaturan yang seimbang menjadi hal yang krusial dalam penyediaan layanan internet berbasis satelit LEO, terutama di wilayah 3T. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak sosial, ekonomi, dan bisnis dari implementasi teknologi ini.