Fenomena mencengangkan terjadi di Selandia Baru, negara tetangga Indonesia. Para ilmuwan melaporkan tanda-tanda yang disebut-sebut sebagai 'kiamat' dalam bentuk mencairnya gletser yang semakin cepat. Laporan ini muncul setelah lembaga iklim Selandia Baru menyelesaikan ekspedisi pemantauan di Pegunungan Alpen Selatan.
Penemuan Mengejutkan: Gletser yang Menyusut Drastis
Survei yang dilakukan mengungkapkan fakta bahwa garis salju terus meningkat, dengan percepatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Andrew Lorrey, seorang ilmuwan dari Institut Nasional Penelitian Air dan Atmosfer (NIWA), menjelaskan bahwa fenomena ini mencerminkan tren kehilangan es glasial yang terus berlanjut.
“Kami menyaksikan banyak gletser yang dulunya besar kini tampak hancur,” ujar Lorrey dalam pernyataannya yang dikutip dari AFP. Dia menambahkan, pengamatan terhadap kondisi gletser telah dilakukan selama hampir 50 tahun, namun kondisi saat ini adalah yang paling mengkhawatirkan.
Perubahan Iklim dan Dampaknya pada Gletser
Menurut laporan, Selandia Baru telah mencatat tujuh tahun terpanas dalam dekade terakhir. Meski ada harapan bahwa pembalikan tren ini bisa menyelamatkan gletser, Lorrey pesimistis. Banyak gletser yang sudah berada dalam kondisi terlalu rusak untuk dipulihkan, bahkan jika beberapa musim dingin datang lebih dingin dari biasanya.
"Kerusakan ini sangat parah dan tidak hanya terjadi di Selandia Baru, tetapi juga di seluruh dunia," tegas Lorrey. Fenomena ini menggambarkan bagaimana perubahan iklim global memengaruhi ekosistem vital, termasuk gletser yang menjadi penanda kesehatan planet.