Ketegangan antara Elon Musk dan CEO OpenAI Sam Altman sudah terjadi dalam waktu lama. Pasalnya, Musk dulunya merupakan salah satu pendiri OpenAI, kemudian hengkang karena tak satu suara dengan visi OpenAI. Beberapa saat lalu, Musk menggugat Altman. Selama penyelidikan berlangsung, email yang dikirim Musk sejak awal berdirinya OpenAI, dibongkar di pengadilan.
Dalam email yang dibongkar terlihat ketegangan mengenai siapa yang akan mengendalikan perusahaan kecerdasan buatan tersebut. Pada satu email awal yang diajukan sebagai bukti dalam persidangan Musk vs Altman, salah satu pendiri OpenAI, Ilya Sutskever, menyindir Musk karena terlalu egois untuk mengontrol perusahaan. Ia juga menyatakan pendapatnya tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh artificial general intelligence (AGI) bagi manusia di masa mendatang.
Menurut Sutskever, Musk terlalu keberatan dengan kontrol mutlak atas AGI. Dalam email tersebut, ada pernyataan Musk yang mengaku tidak ingin mengendalikan AGI, tetapi selama negosiasi, dia menunjukkan bahwa kontrol mutlak sangat penting baginya. Ia bahkan pernah menyatakan ingin menjadi CEO perusahaan baru sehingga semua orang akan tahu bahwa dirinya yang memegang kendali.
Tak sampai di situ, konflik antara Musk dan OpenAI semakin terungkap dalam email dari Sutskever. Ia menuliskan kekhawatirannya bahwa ketika perusahaan menghasilkan kemajuan nyata menuju AGI, Musk akan memilih untuk mempertahankan kendali mutlak atas perusahaan meskipun saat ini ia berniat sebaliknya. Ini adalah hal yang memprihatinkan bagi Sutskever, karena tujuan OpenAI sebenarnya adalah untuk mencegah kediktatoran AGI.