Tampang

Kecerdasan Buatan dan Kebangkrutan Startup Pendidikan

14 Nov 2024 18:30 wib. 17
0 0
Kecerdasan Buatan dan Kebangkrutan Startup Pendidikan
Sumber foto: iStock

Chegg yang sebelumnya tumbuh stabil tanpa persaingan yang signifikan, kini dengan cepat kehilangan relevansinya seiring dengan diluncurkannya ChatGPT pada tahun 2022.

ChatGPT, sebuah chatbot AI yang dilatih dengan jumlah besar data dan informasi yang tersedia di internet, dapat memberikan jawaban dalam hitungan detik. Kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan jawaban melalui ChatGPT menjadi alasan mengapa para siswa beralih dari Chegg.

Jonah Tang, seorang mahasiswa MBA, menyatakan bahwa ChatGPT menawarkan keunggulan berupa keterjangkauan, kecepatan, dan kepastian dalam mendapatkan jawaban, tanpa perlu khawatir apakah masalahnya ada atau tidak.

Survei terbaru yang dilakukan oleh Needham, sebuah bank investasi, menunjukkan bahwa lebih dari 62 persen mahasiswa berencana untuk menggunakan ChatGPT, sementara hanya 30 persen yang berencana menggunakan Chegg.

Meskipun demikian, para ahli telah memperingatkan bahwa jawaban yang dihasilkan oleh ChatGPT tidak selalu benar karena model bahasa besar ini rentan terhadap halusinasi informasi. Hal ini berarti bahwa jawaban yang diberikan oleh ChatGPT harus selalu diperiksa ulang.

Tidak hanya itu, ada kekhawatiran bahwa model bahasa besar seperti ChatGPT tidak dapat digunakan secara efektif untuk mencari fakta-fakta informatif, karena kecenderungannya memberikan jawaban berdasarkan probabilitas kata atau frasa yang seharusnya membentuk kalimat.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.