“Berdasarkan analisis kami, agar ekosistem Harmony menjadi matang dan memenuhi kebutuhan konsumen, pencapaian target 100.000 aplikasi adalah langkah penting yang harus kami ambil dalam waktu dekat,” ujar Xu dalam sebuah pernyataan di aplikasi perpesanan WeChat pada Desember 2024. Ini menunjukkan bahwa Huawei berfokus pada pengembangan teknologi buatan dalam negeri yang semakin mendesak di tengah ketegangan politik dan ekonomi yang berkepanjangan dengan AS.
Sistem operasi Harmony sendiri diluncurkan oleh Huawei lima tahun yang lalu, sebagai respons terhadap sejumlah tantangan strategis, terutama setelah mereka kehilangan akses ke Android. Dengan adanya sanksi ini, Huawei mengambil langkah cepat dengan mengembangkan versi sumber terbuka dari sistem Harmony. Meskipun banyak kemajuan telah dicapai dalam pengembangan sistem operasi tersebut, Xu menekankan pentingnya partisipasi pengguna, “Tanpa pengguna yang memanfaatkan sistem operasi ini, semua akan sia-sia,” tuturnya.
Dalam analisis yang lebih luas, kita bisa melihat potensi besar dari HarmonyOS. Meskipun saat ini pangsa pasarnya masih jauh dibandingkan Android, namun pertumbuhan yang stabil di pasar domestik bisa menjadi langkah awal untuk meraih kepercayaan pengguna global. Dalam kondisi pasar yang sangat kompetitif, strategi inovasi dan pengembangan aplikasi yang terus ditingkatkan akan menjadi kunci bagi Huawei untuk meraih lebih banyak pangsa pasar di masa depan.
Di China, tingginya permintaan akan ponsel pintar yang beragam memberikan peluang emas bagi Huawei untuk mengakselerasi pertumbuhan HarmonyOS. Sistem ini tidak hanya menawarkan berbagai fitur canggih tetapi juga mengusung nilai-nilai lokal yang membuatnya lebih relevan bagi konsumen di dalam negeri. Dengan basis pengguna yang cukup luas, Huawei berpotensi mengembangkan lebih banyak aplikasi dan fitur baru yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, termasuk dalam hal keamanan dan privasi data.
