Kehadiran iPhone 16e menandai peluncuran perangkat Apple pertama di tahun ini, dengan klaim sebagai seri iPhone yang lebih terjangkau. Ponsel ini dibanderol dengan harga awal yang cukup menarik, yakni sekitar US$599 (sekitar Rp 9,7 jutaan) di pasar Amerika Serikat (AS).
Namun, ketika melihat harga di negara-negara tetangga yang lebih dekat dengan Indonesia, seperti Singapura dan Malaysia, iPhone 16e justru mengalami peningkatan harga yang signifikan. Di Singapura, harga mulai dari S$949 (sekitar Rp 11,6 jutaan), sementara di Malaysia dibanderol mulai RM2.999 (sekitar Rp 11 jutaan).
Menarik untuk dicatat bahwa harga tersebut ternyata tidak jauh berbeda dari iPhone 15, yang saat ini tersedia dengan harga mulai dari US$699 (sekitar Rp 11,3 jutaan). Meskipun perbedaan harga terkesan tipis, spesifikasi yang ditawarkan oleh iPhone 15 bisa dibilang lebih mewah. iPhone 15 dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti kamera ultrawide, kemampuan MagSafe, dan Dynamic Island. Bahkan di pasar Indonesia, harga iPhone 15 berada pada kisaran Rp 12,5 jutaan.
Istilah "iPhone terjangkau" yang sering disematkan pada iPhone 16e sebenarnya adalah relatif, terutama jika dibandingkan dengan seri iPhone 16 lainnya. Di Indonesia sendiri, Apple juga masih menjual iPhone 14 dengan harga yang mendekati Rp 12 juta.
Banyak yang berpendapat bahwa Apple menerapkan harga premium untuk produk-produk mereka, meskipun banyak komponen di dalamnya menggunakan bahan daur ulang dari generasi iPhone yang lebih lama, yang diulas oleh GSM Arena.
Salah satu aspek yang cukup mengecewakan dalam iPhone 16e adalah hilangnya kehadiran fitur MagSafe, yang telah menjadi standar pada setiap model iPhone selama lima tahun terakhir. Meskipun iPhone 16e berbagi desain bodi dengan iPhone 14, Apple tampaknya melangkah mundur dengan menghilangkan sistem pengisian daya dan aksesori MagSafe.