Latih Sekali, Digunakan Berkali-kali
Pengguna hanya perlu merekam suara mereka sekali untuk melatih model AI-nya. Setelah itu, sistem akan mengenali pola suara, tempo bicara, hingga aksen khas, dan menyimpannya untuk digunakan di setiap pesan suara yang dikirim lewat fitur ini.
“Ini bukan hanya tentang suara, tapi soal menjaga kepribadian dalam komunikasi digital,” ujar tim teknis Instagram dalam presentasi demo internal.
Privasi Tetap Jadi Prioritas
Meski terdengar futuristik, fitur ini tetap memperhatikan privasi. Proses pelatihan suara dilakukan secara lokal dan suara sintetis hanya dapat digunakan oleh pemilik akun. Sistem juga tidak menyimpan data suara secara permanen untuk menghindari penyalahgunaan.