“Ketika curah hujan tinggi dan debit air meningkat di atas ambang batas, sistem akan mengirim notifikasi otomatis kepada warga,” jelas CEO startup tersebut.
Prediksi Cepat, Respons Lebih Tanggap
Berbeda dengan sistem manual yang membutuhkan waktu dalam pengolahan data, teknologi AI ini mampu memproses dan mengeluarkan prediksi hanya dalam hitungan detik. Hal ini memungkinkan warga dan instansi terkait untuk bergerak cepat mengevakuasi atau menyiapkan antisipasi.
Sudah Diujicobakan di Beberapa Kota
Aplikasi ini telah diuji coba di daerah rawan banjir seperti Jakarta Timur, Semarang, dan Banjarmasin. Hasilnya cukup menggembirakan: penyebaran informasi banjir kini bisa sampai ke warga jauh lebih cepat dibandingkan metode konvensional.