Tampang.com - Para peternak sapi di dusun Binilaka, Desa Oeltua, kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kerugian yang cukup besar. Pasalnya sapi-sapi di dusun ini dalam tiga bulan terakhir dikabarkan mati mendadak. Hingga saat ini sudah 30 ekor sapi mati dan diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah jika tidak segera ditangani.
Warga dusun Binilaka, David Fenais (45) mengaku kaget dan kecewa atas musibah yang menimpa para peternak di desa itu. Sebelum mati, sapi-sapi ini menunjukkan gejala berupa pembengkakan di kepala dan leher. Umumnya masa bertahan hidup sapi maksimal setelah terserang virus hanya sekitar tujuh hari.