Fenomena ini bisa menjadi tanda bahwa industri AI telah memasuki fase baru yang tidak hanya bersaing dalam hal teknologi, tetapi juga dalam hal mempertahankan SDM terbaik. Jika tren seperti ini terus berkembang, bukan tidak mungkin akan muncul regulasi baru yang mengatur kontrak kerja di bidang teknologi, terutama yang menyangkut non-kompetisi dan kebebasan bekerja.
Pada akhirnya, muncul pertanyaan penting: apakah “liburan berbayar” ini benar-benar merupakan bentuk penghargaan terhadap talenta, atau justru cara halus menahan potensi agar tidak dimanfaatkan oleh pihak lain? Inilah dilema yang kini dihadapi perusahaan-perusahaan besar di era revolusi kecerdasan buatan yang semakin kompleks dan kompetitif.