Sementara Tejas dari India menawarkan pesawat tempur buatan dalam negeri yang menjanjikan. Kemungkinan biaya akuisisi dan pemeliharaan yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaingnya dari Barat membuat Tejas semakin menarik bagi Filipina. Hubungan diplomatik yang baik antara Filipina dan India juga dapat menjadi faktor penentu dalam pengambilan keputusan.
Meskipun demikian, pengadaan pesawat tempur baru tidak cukup hanya dengan memiliki perangkat keras (hardware) yang canggih. Filipina juga harus memperkuat sistem pendukung seperti pelatihan pilot, perawatan dan pemeliharaan pesawat, serta infrastruktur pendukung lainnya. Ketersediaan suku cadang dan dukungan purna jual dari pemasok juga akan menjadi faktor penting untuk memastikan fungsi optimal pesawat-pesawat tempur tersebut.
Jalur diplomasi juga harus tetap menjadi pilihan utama dalam menyelesaikan sengketa wilayah di Laut China Selatan. Meskipun memiliki kemampuan pertahanan udara yang kuat akan menjadi penghalang bagi pihak-pihak yang ingin menguasai wilayah tersebut secara paksa, namun upaya diplomasi akan tetap menjadi solusi jangka panjang yang lebih ideal.
Dengan melakukan evaluasi yang cermat terhadap calon-calon pesawat tempur baru yang ditawarkan, Filipina diharapkan dapat memperoleh solusi yang optimal dalam mendukung keamanan dan pertahanan negaranya.