Teknologi pengganti driver online semakin menyebar mendekati Indonesia. Uber, salah satu platform aplikasi on-demand, baru saja meluncurkan layanan taksi robot bekerja sama dengan WeRide, perusahaan teknologi kendaraan otonom asal China.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi para pengemudi online di Indonesia, khususnya bagi mantan pengemudi ojol. Layanan taksi robot ini menjadi ancaman serius bagi industri transportasi konvensional di Indonesia.
Peluncuran layanan taksi robot merupakan olahan kemajuan teknologi dalam dunia transportasi. Uber bukan satu-satunya yang terlibat dalam persaingan ini, pesaing utamanya adalah Waymo, perusahaan yang merupakan bagian dari Alphabet, perusahaan "saudara" Google. Persaingan ketat antara Uber dan Waymo dalam layanan taksi robot ini semakin memperumit pasar transportasi online di Indonesia.
Waymo, yang mengembangkan aplikasi dan mobil sendiri, telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan yang fokus dalam pengembangan mobil tanpa sopir atau logistik.
Namun, Uber harus bekerja sama dengan mitra lain untuk mengembangkan teknologi mobil otonom. Kerjasama ini menjadi sumber kekhawatiran bagi para investor, terutama setelah Tesla, milik Elon Musk, juga dilaporkan sedang mengembangkan teknologi dan layanan serupa.
Saham Uber sendiri sempat merosot 10 persen setelah Waymo mengumumkan peluncuran layanan taksi robot di wilayah Miami. Hal ini menjadi pembuktian akan ketertinggalan Uber dalam bisnis layanan taksi robot.
Namun, di tengah ketertinggalan ini, Uber tetap berusaha untuk memperluas layanan taksi robot. Mereka meluncurkan layanan taksi robot di Abu Dhabi dalam bentuk kemitraan dengan perusahaan teknologi kendaraan otonom, WeRide.