Menariknya, Meta juga sedang mengembangkan Threads dengan pendekatan yang lebih terbuka. Perusahaan mengadopsi protokol bernama ActivityPub, yang memungkinkan Threads terintegrasi ke dalam jaringan media sosial terdesentralisasi, yang dikenal sebagai “fediverse”. Protokol ini juga digunakan oleh platform lain seperti Mastodon dan Bluesky, yang menjadi pelopor konsep jejaring sosial terbuka dan bebas dari kontrol sentral.
Jika integrasi ini berhasil, Threads berpotensi menjadi platform terbesar di fediverse, mengalahkan pemain lama seperti Mastodon. Ini menunjukkan bahwa Meta tidak hanya ingin mendominasi pasar media sosial konvensional, tetapi juga bersiap menjadi pemimpin di era baru internet yang lebih terbuka dan terdesentralisasi.
Persaingan ini tidak hanya berdampak pada dua individu, tetapi juga pada miliaran pengguna internet di seluruh dunia. Di satu sisi, Elon Musk tetap menjadi tokoh kontroversial dengan pendekatan agresif dan inovatif yang sering mengundang perdebatan. Di sisi lain, Mark Zuckerberg tampil lebih tenang dan strategis, memanfaatkan data dan jaringan yang dimilikinya untuk memperluas kekuasaan digitalnya secara sistematis.
Pada akhirnya, siapa yang akan keluar sebagai pemenang? Apakah Threads akan benar-benar menggeser dominasi X? Atau justru Musk akan kembali dengan strategi kejutan? Yang jelas, dunia sedang menyaksikan pertarungan besar antara dua kekuatan teknologi yang bisa menentukan arah masa depan komunikasi global.