"Saya sudah mengurangi keterlibatan saya di sektor pemerintah dalam beberapa minggu terakhir," ujar Musk dalam wawancaranya.
Bulan lalu, Musk bahkan secara terbuka menyampaikan kepada para investor Tesla bahwa ia akan mengurangi perannya di DOGE dan kembali menaruh perhatian utama pada bisnis-bisnisnya. Di ajang Qatar Economic Forum, ia kembali menegaskan niatnya untuk mundur dari dunia politik dan sepenuhnya kembali fokus pada inovasi teknologi.
Kritik Pedas dari Investor dan Kontroversi Politik
Sejak awal 2025, banyak investor Tesla menunjukkan kekhawatiran mereka terhadap prioritas Musk yang dianggap melenceng. Keterlibatan aktif Musk dalam lembaga DOGE, ditambah dengan kebijakan radikal seperti pemangkasan anggaran pemerintah, pemutusan kontrak, serta perekrutan pegawai muda yang kurang berpengalaman, memunculkan banyak kritik keras. Bahkan, tidak sedikit yang menuduh Musk menggunakan pengaruh politiknya untuk mengamankan kontrak federal yang menguntungkan perusahaannya sendiri.
Tak hanya di Amerika Serikat, sikap politik Musk juga menimbulkan efek di tingkat global. Salah satu contohnya adalah aksi boikot besar-besaran terhadap Tesla di Jerman, setelah Musk menunjukkan dukungan terhadap partai politik sayap kanan di negara tersebut. Hal ini ikut mempengaruhi citra Tesla dan berdampak langsung pada penurunan penjualan mobil listrik, yang kemudian menyeret harga saham Tesla turun sebesar 16,4% sepanjang tahun ini.
Sinyal Positif: Saham Tesla Mulai Naik
Meskipun dihantam gelombang kritik dan boikot, ada secercah harapan bagi Tesla. Setelah Musk menyampaikan komitmennya untuk kembali fokus pada bisnis, harga saham Tesla mulai menunjukkan tren kenaikan di bulan Mei. Hal ini dianggap sebagai sinyal positif bahwa investor mulai kembali percaya pada Musk, dengan asumsi bahwa fokus penuhnya di dunia teknologi akan kembali menghidupkan kinerja perusahaan.