Boeing dilaporkan melanggar kesepakatan 2021 yang melindunginya dari tuntutan pidana terkait kecelakaan fatal pesawat 737 Max, sehingga membuka kemungkinan perusahaan tersebut akan diadili oleh pihak berwenang di Amerika Serikat, demikian diungkapkan Departemen Kehakiman pada hari Selasa.
Jaksa federal menyatakan dalam pengajuan di pengadilan di Texas bahwa mereka masih menentukan "bagaimana langkah mereka dalam hal ini", dan bahwa Boeing akan diberikan waktu 30 hari untuk memberikan tanggapan.
Perusahaan pembuat pesawat tersebut diketahui melanggar kesepakatan dengan "gagal merancang, menerapkan, dan menegakkan program kepatuhan dan etika untuk mencegah dan mendeteksi pelanggaran hukum penipuan di seluruh operasinya," demikian yang diungkapkan oleh Departemen Kehakiman.
"Kami meyakini bahwa kami telah memenuhi syarat-syarat kesepakatan tersebut, dan berharap untuk dapat memberikan tanggapan kepada Departemen terkait isu ini," kata Boeing.
Boeing telah menjadi perbincangan publik sejak kecelakaan fatal pesawat 737 Max yang terjadi pada bulan Maret 2019, yang menewaskan 157 penumpang dan awak pesawat. Insiden tersebut diikuti oleh kecelakaan serupa di Indonesia pada bulan Oktober 2018, yang menewaskan 189 orang, menyebabkan banyaknya keraguan terhadap keamanan pesawat terbang tersebut.