Natal dan Tahun Baru 2025 menjadi momentum penting bagi perusahaan e-commerce untuk meningkatkan penjualan. Karena minat beli masyarakat biasanya melonjak untuk membeli barang baru. Namun, demo besar-besaran justru menghantam raksasa e-commerce Amerika Serikat (AS), Amazon. Pekerja di 7 fasilitas Amazon melakukan mogok kerja selama masa liburan yang biasanya sibuk, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Pekerja gudang Amazon yang tersebar di New York City, Atlanta, dan San Francisco ikut dalam aksi protes. Menurut laporan, pemogokan ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan karyawan untuk melawan Amazon.
Amazon telah lama menjadi sasaran serikat pekerja yang menilai prioritas sang raksasa untuk menjunjung kecepatan dan efisiensi telah memicu banyak kecelakaan kerja.
Di sisi lain, Amazon mengatakan pihaknya membayar para karyawan dengan upah layak dan menggunakan sistem otomatis untuk mengurangi tingkat stres pekerja dengan tugas berulang.
Sebagaimana yang dilaporkan oleh Reuters, pekerja Amazon ingin duduk bersama dengan pihak manajemen untuk menemui titik tengah. Mereka menuntut agar perusahaan lebih peduli terhadap kondisi kesehatan karyawan.