Tampang

DeepSeek: Startup AI China yang Mengguncang Pasar Teknologi Global

29 Jan 2025 19:37 wib. 27
0 0
DeepSeek: Startup AI China yang Mengguncang Pasar Teknologi Global
Sumber foto: Gulf News

Perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, kini menjadi pusat perhatian dunia setelah berhasil mengembangkan model AI canggih meskipun dihadang sanksi perdagangan ketat dari Amerika Serikat. Keberhasilan ini menimbulkan tanda tanya besar tentang efektivitas strategi AS dalam membatasi kemajuan teknologi China.

DeepSeek baru-baru ini merilis perangkat lunak AI bernama R1, yang dikembangkan dengan biaya lebih rendah dibandingkan perusahaan AI lainnya. Peluncuran ini langsung berdampak besar di pasar saham, menyebabkan nilai saham teknologi utama anjlok pada perdagangan Senin, 27 Januari 2025.

Para investor mulai mempertanyakan apakah pengeluaran miliaran dolar untuk pengembangan perangkat keras canggih masih diperlukan, mengingat DeepSeek mampu menciptakan model kompetitif dengan dana yang jauh lebih kecil.

Namun, keberhasilan DeepSeek tidak hanya mengguncang pasar keuangan, tetapi juga memicu perdebatan di Washington tentang langkah selanjutnya dalam mencegah China mengembangkan AI yang semakin canggih. Pemerintah AS, sejak Oktober 2022, telah menerapkan pembatasan ketat terhadap penjualan cip buatan Nvidia ke China. Setiap tahun, pembatasan ini semakin diperketat untuk membatasi akses China terhadap teknologi AI mutakhir.

Menariknya, Nvidia berhasil mengatasi pembatasan ini dengan merancang semikonduktor khusus untuk pasar China, termasuk cip yang kemungkinan besar digunakan oleh DeepSeek dalam pengembangan R1. DeepSeek sendiri mengonfirmasi bahwa mereka menggunakan cip Nvidia H8000 yang kurang canggih, yang masih dapat dibeli di China hingga Oktober 2023. Meskipun demikian, model AI yang mereka hasilkan mampu menyaingi kecanggihan teknologi dari OpenAI.

Ancaman atau Peluang bagi Nvidia dan AS?

Nvidia merespons kemunculan DeepSeek dengan menyebutnya sebagai "kemajuan luar biasa dalam dunia AI." Mereka menegaskan bahwa perkembangan ini menunjukkan bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan model dan komputasi yang tersedia secara luas, tetap mematuhi peraturan ekspor, namun tetap menghasilkan teknologi yang kompetitif.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?