Lansia rentan terhadap berbagai jenis kejahatan siber, seperti penipuan lewat telepon, SMS atau WhatsApp, penipuan melalui media sosial, penyebaran informasi palsu, dan penipuan melalui platform e-commerce.
Mereka seringkali menjadi korban karena kurangnya pengetahuan tentang teknologi dan mudahnya percaya terhadap informasi yang diterima. Lalu bagaimana cara lansia menghindari menjadi korban kejahatan siber, terutama saat Lebaran di mana volume pesan yang diterima bisa meningkat drastis? Dalam hal ini, OCBC memiliki tips yang bisa diperhatikan:
Tips Menghindari Penipuan Online Bagi Lansia
1. Teliti dalam Menerima Telepon hingga Email**
Para lansia dapat diimbau atau didampingi untuk tidak mengklik link atau membuka lampiran dalam email atau pesan WhatsApp yang mencurigakan. Mereka juga harus teliti dalam menerima telepon, SMS, atau email. Penyedia layanan keuangan seperti bank tidak pernah meminta password dan user akun melalui telepon atau email apapun. Jadi, ingatkan mereka untuk tidak pernah memberikan informasi pribadi kepada penelepon yang tidak jelas, dan selalu membaca SMS dan email dengan teliti.
2. Abaikan Tawaran Iklan Mencurigakan**
Minta para lansia untuk mengabaikan tawaran-tawaran dan iklan yang mencurigakan, terutama yang mengharuskan untuk mengirimkan uang atau memberikan data pribadi.
3. Cari Informasi Lengkap Sebelum Melakukan Transaksi**
Selalu cari info lengkap sebelum melakukan transaksi apapun. Periksa dan cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai website atau aplikasi yang digunakan. Apabila menggunakan jasa keuangan, pastikan sudah terdaftar di OJK.