Industri telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun, perkembangan industri juga membawa dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan. Salah satu dampak yang paling merusak adalah kerusakan alam yang disebabkan oleh kegiatan industri, yang membawa konsekuensi serius bagi ekosistem dan keberlanjutan lingkungan.
Salah satu contoh kasus kerusakan alam akibat industri adalah penebangan hutan yang besar-besaran untuk kepentingan perusahaan industri. Perusahaan-perusahaan ini sering kali merusak hutan untuk mendapatkan bahan baku seperti kayu, tanah, atau minyak. Akibatnya, habitat satwa liar terganggu dan keragaman hayati terancam. Selain itu, proses penebangan hutan juga menyebabkan erosi tanah yang meningkat, menimbulkan banjir, dan mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon dioksida, yang pada akhirnya berkontribusi pada perubahan iklim global.
Selain penebangan hutan, limbah industri menjadi masalah serius yang menyebabkan kerusakan alam. Banyak industri menghasilkan limbah beracun yang dibuang begitu saja ke lingkungan. Limbah-limbah ini mencemari air, tanah, dan udara, meracuni organisme hidup di dalamnya. Akibatnya, kehidupan akuatik dan tanah tercemar, dan mempengaruhi kesuburan lahan serta kualitas air. Selain itu, polusi udara dari industri menghasilkan emisi berbahaya seperti nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan partikel halus yang merugikan kesehatan manusia dan mengganggu ekosistem alam.