Banyak pejabat di AS menyatakan kekhawatiran mereka akan laju perkembangan teknologi militer China. Namun, sebetulnya AS tidak perlu khawatir karena China harus melalui jalan panjang sebelum dapat menyalip AS dalam bidang itu. Fan Jishe, peneliti AS di Chinese Academy of Social Sciences, mengatakan Amerika Serikat berada dalam posisi terdepan dalam hal kemampuan militer, persenjataan strategis, dan persenjataan konvensional.
AS sudah lama dalam meriset senjata-senjata canggih dan China masih berada jauh di belakang AS saat ini, tambahnya.
Pihak Pentagon sendiri telah bertahun-tahun mengembangkan kendaraan berteknologi hipersonik. Sebagai contoh, angkatan udara yang bekerja sama dengan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) atau agen penelitian proyek keamanan telah menjalankan proyek sebesar US$300 juta dalam program hypersonic X-514 yang sudah dimulai pada 2004 dan sudah melakukan uji coba penerbangan keempat pada Mei 2013 lalu serta pengujian kendaraan robotik mereka, Waverider Scramjet. Lembaga riset Dephan AS atau DARPA itu juga telah disebut-sebut mengembangkan sebuah prototipe HTV-2.