Keamanan data pribadi di era digital semakin krusial, apalagi saat ini hampir semua aktivitas penting dilakukan lewat ponsel pintar. Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat atau National Security Agency (NSA) memberikan sejumlah panduan penting yang wajib diikuti agar perangkat seluler tetap aman dari serangan siber. Tujuannya agar para pengguna terhindar dari ancaman pencurian data hingga pencurian uang di rekening bank.
NSA merilis sebuah dokumen berjudul Mobile Device Best Practices yang berlaku untuk semua perangkat berbasis iOS dan Android. Panduan ini berisi langkah-langkah praktis untuk menjaga keamanan ponsel agar tidak mudah diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Salah satu hal yang sangat ditekankan NSA adalah penggunaan PIN dengan enam digit dan mengaktifkan fitur penghapusan data otomatis. Fitur ini akan menghapus seluruh isi ponsel jika PIN salah dimasukkan hingga 10 kali berturut-turut. Ini merupakan langkah efektif mencegah pencuri mengakses data penting jika ponsel hilang atau dicuri.
Selain itu, NSA mengingatkan agar pengguna selalu mematikan Bluetooth ketika tidak digunakan. Bluetooth yang tetap aktif dapat menjadi celah untuk serangan dari peretas yang ingin mengakses perangkat. Hal serupa berlaku untuk penggunaan jaringan WiFi. Pengguna disarankan menghindari koneksi ke WiFi publik yang rawan disusupi, serta mematikan jaringan data seluler jika sedang tidak diperlukan. Bahkan, jangan lupa untuk menghapus riwayat WiFi yang sudah tidak digunakan dari pengaturan ponsel agar tidak otomatis terhubung ke jaringan yang berpotensi berbahaya.
Kontrol fisik atas ponsel juga sangat penting. NSA menegaskan agar perangkat tidak dipinjamkan atau digunakan oleh orang yang tidak dikenal karena hal ini dapat membuka peluang penyalahgunaan data pribadi. Selalu pastikan aplikasi yang terpasang hanya yang benar-benar dibutuhkan dan hanya diunduh dari toko aplikasi resmi seperti App Store untuk iOS atau Play Store untuk Android. Menginstal aplikasi dari sumber tidak resmi sangat berisiko membawa malware yang bisa mencuri informasi sensitif.