Selain itu, teknologi VR juga memungkinkan terapi gerak. Atlet yang mengalami cedera seringkali mengalami kehilangan kepercayaan diri dalam gerakan tubuh mereka. Dengan teknologi VR, atlet dapat melatih gerakan mereka secara virtual tanpa menimbulkan risiko tambahan pada cedera yang mereka alami. Hal ini membantu atlet untuk mempertahankan kebugaran fisik dan keterampilan olahraga mereka, sekaligus mempercepat proses pemulihan cedera.
Dalam dunia olahraga, trauma cedera dapat menjadi momok yang menakutkan bagi atlet, terutama jika hal tersebut mengganggu karir mereka. Namun, dengan adanya teknologi VR, atlet memiliki akses ke terapi yang lebih inovatif dan efektif dalam mengatasi trauma cedera. Teknologi VR mampu memungkinkan atlet untuk tetap terlibat dalam olahraga mereka, meskipun dalam bentuk virtual, sehingga membantu mereka untuk melewati fase pemulihan dengan lebih cepat dan efektif.
Dalam rangka membantu atlet menghadapi trauma cedera, para pelatih dan tim medis olahraga pun semakin mengakui manfaat teknologi VR dalam proses pemulihan atlet. Mereka dapat merancang program terapi yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan atlet, menjadikannya sebagai bagian integral dalam pemulihan atlet.