Tampang

Axiata Sebut Layanan Starlink Terlalu Mahal untuk Pasar Indonesia

16 Jun 2024 07:22 wib. 37
0 0
Starlink
Sumber foto: Goggle

Axiata Group Berhad (Axiata) menyatakan bahwa bisnis perusahaannya di Indonesia masih tetap stabil meskipun layanan satelit Starlink hadir di pasar. Harga layanan Starlink yang mencapai Rp750.000 per bulan dianggap terlalu mahal jika dibandingkan dengan layanan seluler.

Vivek Sood, Group Chief Executive Officer & Managing Director Axiata, memandang bahwa harga yang ditawarkan Starlink terlalu tinggi jika dibandingkan dengan harga layanan yang sudah ada di pasar Indonesia. Dia mengatakan bahwa layanan tersebut lebih cocok diperuntukkan untuk daerah pedesaan guna menekan biaya investasi penggelaran jaringan di daerah terpencil, dengan berkolaborasi dengan operator.

Sood juga menyampaikan bahwa pengembangan menara dan fiber optik di daerah pedesaan membutuhkan investasi yang sangat besar. Oleh karena itu, Starlink memiliki potensi untuk menjadi mitra, salah satunya sebagai backhaul atau jaringan transport untuk memperluas cakupan layanan.

Menurutnya, untuk mencapai "last mile" atau ujung menara yang langsung memberikan layanan seluler kepada pelanggan, diperlukan infrastruktur jaringan transport. Di daerah pedesaan, infrastruktur ini dapat menggunakan microwave atau satelit. Saat ini, kapasitas satelit GEO yang ada jauh lebih kecil dibandingkan dengan kapasitas satelit LEO milik Starlink, yang dimiliki oleh Elon Musk.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%