Tampang.com | Teknologi deepfake mengalami lonjakan drastis dalam hal kualitas dan kecanggihannya. Apa yang dulunya tampak seperti eksperimen kasar kini berubah jadi rekayasa visual yang nyaris tak terdeteksi. Dengan menggunakan kecerdasan buatan dan teknik pembelajaran mesin, wajah seseorang bisa ditempelkan ke tubuh orang lain, bahkan dengan ekspresi, suara, dan gerakan yang terlihat sangat nyata.
Deepfake tidak lagi membutuhkan studio besar atau alat mahal. Kini cukup dengan komputer, koneksi internet cepat, dan perangkat lunak generatif, siapa pun bisa membuat video palsu yang mampu menipu banyak orang—termasuk para profesional.
Dari Lucu Jadi Menyeramkan
Awalnya teknologi ini banyak digunakan untuk hiburan, seperti membuat selebriti menyanyi lagu yang tidak pernah mereka nyanyikan atau tampil dalam parodi komedi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, penggunaannya beralih ke arah yang jauh lebih gelap.
Video deepfake kini sering dipakai untuk menyebarkan hoaks, mencemarkan nama baik tokoh publik, hingga melakukan penipuan digital. Yang lebih menyeramkan, teknologi AI di balik deepfake mampu meniru intonasi suara, ekspresi wajah, bahkan reaksi emosional dengan sangat halus.