3. Tidak Menyebut Nama Anda
Penelepon yang benar-benar profesional biasanya tahu dengan siapa mereka berbicara. Jika penelepon tidak menyebut nama Anda dan hanya menggunakan sapaan umum seperti "Halo" atau "Selamat pagi," kemungkinan besar mereka bukan orang yang dapat dipercaya.
4. Klaim Utang yang Belum Dibayar
Taktik lainnya adalah mengklaim bahwa Anda memiliki utang yang belum dibayar. Penipu menggunakan ancaman hukuman atau denda untuk menakut-nakuti korban. Jika Anda menerima panggilan semacam ini, tutup telepon dan hubungi perusahaan atau lembaga yang diklaim agar memastikan kebenarannya.
5. Meminta Informasi Sensitif
Perlu dicatat bahwa tidak ada penyelenggara resmi yang akan meminta data pribadi sensitif seperti nomor KTP atau informasi rekening bank melalui telepon. Jangan sekali-kali memberikan informasi ini.
6. Pemberitahuan Perangkat Terinfeksi Malware
Penipu juga sering mengklaim bahwa perangkat Anda terinfeksi virus atau malware. Jika pada saat panggilan Anda diberitahu demikian, jangan pernah menginstal perangkat lunak remote access seperti AnyDesk atau TeamViewer atas permintaan penelepon.
7. Meminta Informasi yang Seharusnya Sudah Diketahui
Jika Anda dihubungi oleh perusahaan yang seharusnya sudah memiliki informasi Anda, maka permintaan untuk memverifikasi informasi yang sudah ada di tangan mereka patut dicurigai. Misalnya, perusahaan asuransi seharusnya tahu nomor klaim Anda, dan pihak sekolah seharusnya tahu nama anak-anak yang mereka hubungi.
8. Ada Jeda Saat Menjawab Telepon
Beberapa penipu menggunakan teknologi panggilan otomatis yang mungkin menciptakan jeda sebelum koneksi terjalin. Hal ini sering kali membuat suara penelepon terdengar tidak alami.