Tampang

Apple Siapkan Strategi Besar: Pindahkan Produksi iPhone ke India, Apa Dampaknya untuk Pasar Global?

29 Apr 2025 10:13 wib. 31
0 0
Apple Siapkan Strategi Besar: Pindahkan Produksi iPhone ke India, Apa Dampaknya untuk Pasar Global?
Sumber foto: iStock

Apple sedang bersiap untuk memindahkan sebagian besar fasilitas produksi iPhone yang sebelumnya ada di China ke India. Langkah ini adalah bagian dari upaya besar Apple untuk menghindari dampak dari tarif impor yang tinggi, terutama setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif resiprokal yang melonjak hingga 145% untuk produk impor asal China. Keputusan strategis ini akan mempengaruhi rantai pasokan global Apple dan menciptakan dampak besar dalam pasar teknologi.

Dilaporkan oleh Financial Times, sumber internal mengungkapkan bahwa Apple berencana untuk memindahkan seluruh fasilitas produksi iPhone yang ada di China ke India pada tahun depan. Rencana ini bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan tarif tinggi yang diterapkan oleh pemerintah AS. Apple berharap langkah ini dapat menjaga harga produk mereka tetap kompetitif di pasar AS, yang merupakan pasar terbesar untuk produk-produk Apple.

Keputusan Apple untuk memindahkan produksi iPhone ke India tidak hanya dipengaruhi oleh tarif tinggi yang diberlakukan oleh AS, tetapi juga oleh kebutuhan untuk diversifikasi rantai pasokannya. Sejak beberapa tahun terakhir, Apple telah mulai mengalihkan sebagian kapasitas produksinya ke luar China, meskipun hingga saat ini, China tetap menjadi lokasi dominan untuk perakitan produk-produk Apple, termasuk iPhone.

Sebelumnya, sebagai respons terhadap perang tarif yang sedang berlangsung, Apple telah menerbangkan sekitar 600 ton iPhone dari fasilitas produksinya di China dan India ke AS. Tindakan ini merupakan salah satu langkah sementara untuk mengatasi lonjakan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintah AS terhadap barang-barang dari China. Namun, setelah Donald Trump menangguhkan tarif resiprokal terhadap sebagian besar negara selain China, kebijakan tarif ini pun mengalami perubahan. Negara-negara lain kini hanya dikenakan tarif tambahan sebesar 10%, dan keputusan final terkait nasib tarif ini masih dalam tahap perundingan yang berlangsung selama 90 hari.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?