Apple dilaporkan akan meningkatkan produksi iPhone di India hingga melebihi US$30 miliar dalam dua tahun ke depan. Saat ini, manufaktur iPhone di India baru ditaksir di kisaran US$15-16 miliar. Langkah ini dilakukan sebagai upaya diversifikasi produksi, mengurangi ketergantungan Apple terhadap manufaktur di China.
Keputusan ini tak lepas dari ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China, yang dikhawatirkan akan semakin intensif pasca kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Umum Presiden AS. Trump telah mengumumkan rencana peningkatan tarif impor dari China hingga 60-100 persen, yang dapat berdampak signifikan terhadap biaya produksi Apple.
Neil Shah, Wakil Presiden Counterpoint Research, menyatakan bahwa Apple akan lebih fokus pada produksi model iPhone Pro premium di India. Hal ini sejalan dengan perkiraan bahwa permintaan terhadap perangkat premium yang diproduksi secara lokal akan mendorong produksi tahunan Apple melebihi $30 miliar.
Selain itu, perubahan strategi ini juga didukung oleh pertumbuhan pangsa pasar Apple di India. Menurut Counterpoint, Apple saat ini memegang 6% pangsa pasar smartphone di India, namun pada 2023 berhasil mengklaim 23% atas total pendapatan dari penjualan smartphone, mengalahkan Samsung yang hanya sebesar 21%. Pada tahun yang sama, Apple juga berhasil mengapalkan lebih dari 10 juta iPhone ke India, menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 6 juta pada tahun sebelumnya.