Kecerdasan buatan yang terintegrasi dalam perangkat memberikan nilai tambah bagi pengguna, terutama dalam hal peningkatan pengalaman pengguna, pengolahan gambar, serta kinerja perangkat.
Sebagai contoh, beberapa model terbaru dari merek-merek besar sudah mulai menampilkan fitur AI yang mendalam, yang semakin menjadikannya daya tarik utama bagi konsumen.
Sementara itu, perangkat lipat yang sempat digadang-gadang sebagai revolusi selanjutnya dalam desain smartphone, kini terlihat mengalami penurunan minat. Meskipun ada upaya besar dari beberapa vendor untuk memasarkan perangkat lipat dengan berbagai fitur menarik, minat pasar tidak berkembang sesuai dengan harapan.
Hal ini membuat vendor-vendor besar mulai mengevaluasi kembali strategi mereka dan berfokus pada produk lain yang lebih diterima konsumen, seperti perangkat dengan kemampuan AI canggih.
Meskipun pasar smartphone masih terus berkembang, perubahan preferensi konsumen dan fokus baru dalam pengembangan teknologi menunjukkan bahwa kompetisi di pasar smartphone 2024 semakin ketat. Dengan semakin banyaknya merek yang bersaing di pasar dengan berbagai strategi dan inovasi, persaingan ini diprediksi akan terus berlanjut hingga 2025.
Apakah Apple dan Samsung bisa mempertahankan posisi mereka di puncak, atau apakah vendor China akan terus menguasai pasar? Hanya waktu yang akan memberi jawabannya.