Europol melakukan langkah preventif dan menutup 593 server Cobalt Strike yang menjadi pintu masuk utama bagi para hacker untuk meretas jaringan korban. Tindakan ini dilakukan setelah otoritas setempat berhasil mengidentifikasi alamat IP terkait serangan dalam satu minggu terakhir.
Dalam upayanya untuk mengatasi kebobolan keamanan ini, Europol juga telah berkoordinasi dengan penyedia layanan untuk mematikan perangkat lunak yang tidak memiliki lisensi resmi.
Europol menyatakan bahwa perangkat lunak ilegal ini menjadi target utama para peretas. Sebanyak 690 alamat IP ditandai pada penyedia layanan online di 27 negara yang menjadi sasaran para hacker.
“Versi lama dan versi ilegal dari perangkat lunak tim merah Cobalt Strike menjadi target selama seminggu dalam aksi koordinasi Europol dari tanggal 24 hingga 28 Juni,” kata Europol, dikutip dari Bleeping Computers pada Jumat (5/7/2024). "Akhir minggu, 593 dari 690 alamat IP tersebut telah berhasil dinetralkan," tambah lembaga tersebut.