Tak hanya itu, kemunculan aplikasi pembuat deepfake yang bisa diakses gratis oleh masyarakat awam membuat ancaman ini makin meluas. Dalam beberapa kasus, masyarakat bahkan membagikan video palsu tanpa menyadari bahwa itu hasil manipulasi AI.
Dampak Sosial dan Politik
Manipulasi informasi lewat deepfake bukan sekadar masalah etika, tapi juga mengancam demokrasi. Video palsu bisa menyulut kebencian, menyebarkan hoaks yang memicu ketegangan antarpendukung, hingga memengaruhi keputusan pemilih.
“Jika masyarakat tidak dibekali literasi digital yang kuat, mereka akan mudah terpengaruh konten yang seolah nyata padahal sepenuhnya direkayasa,” tegas Rahmat.
Bagaimana Masyarakat Bisa Mengenali Deepfake?
Mengidentifikasi deepfake memang tidak mudah, tetapi ada beberapa tanda umum yang bisa diperhatikan:
-
Pergerakan wajah tidak alami, terutama di bagian mata dan bibir.
-
Suara terdengar robotik atau terputus-putus.
-
Kualitas video terlalu halus atau sebaliknya, terlalu buram.
-
Tidak ditemukan sumber asli dari video di kanal resmi.
Beberapa platform kini sudah mulai menyediakan alat untuk mengecek keaslian video, seperti reverse video search atau alat pendeteksi metadata digital.